1. Pengertian Periklanan
Periklanan merupakan salah satu alat yang paling
umum digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran
dan masyarakat. Periklanan pada dasarnya adalah bagian dari kehidupan
industri modern. Kehidupan dunia modern saat ini sangat
tergantung pada iklan.
Tanpa iklan para produsen dan distributor tidak akan
dapat menjual produknya, sedangkan disisi lain para pembeli tidak akan memiliki
informasi yang memadai mengenai produk barang dan jasa yang tersedia di pasar.
Apabila hal itu terjadi maka industri dan perekonomian modern pasti akan
lumpuh. Apabila sebuah perusahaan ingin mempertahankan tingkat keuntungannya,
maka ia harus melangsungkan kegiatan periklanan secara memadai dan
terus-menerus.
Menurut M.
Suyanto (2007: 143) mendefinisikan
”Periklanan adalah penggunaan media bauran oleh penjual untuk
mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk, jasa atau pun organisasi
dan merupakan alat promosi yang kuat”.
Peranan periklanan dalam pemasaran suatu produk
adalah untuk membangun kesadaran(awareness) terhadap keberadaan produk
yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen tentang produk yang ditawarkan,
membujuk calon konsumen untuk membeli dan menggunakan produk tersebut dan untuk
membedakan diri perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya.
2. Ekonomi dan Periklanan
Kekuatan – kekuatan ekonomi dalam lingkungan
periklanan mempengaruhi keputusan dan kegiatan para pengiklan maupun konsumen.
Pengeluaran – pengeluaran periklanan hari ini merupakan bagian signifikan dalam
ekonomi Amerika Serikat. Ketika ekonomi merebak, para konsumen dan bisnis
memiliki uang dan kecenderungan untuk membeli, dan penjualan lebih tinggi
menyulut para pengiklan untuk menaikkan anggaran periklanan mereka, yang pada
gilirannya menggairahkan penjualan eceran dan industri maupun media.
Keterkaitan antara periklanan dan ekonomi secara
tradisional telah dipandang dalam dua cara. Sebagian pakar berpendapat bahwa
periklanan adalah kekuatan yang berada ditangan perusahaan besar dengan
anggaran periklanan yang raksasa, yang menciptakan penghalangan (bagi
kompetitor) untuk memasuki pasar. Kondisi ini menjadikan perusahaan lain sulit
bersaing melawan anggaran besar periklanan dari pemimpin industri dan sering
kali tercampakkan dari bisnis. Para pembela periklanan menyatakan adalah tidak
realistik menisbatkan dominasi sebuah perusahaan dan halangan untuk memasuki
sebuah pasar kepada periklanan. Sejumlah faktor lain hendaknya dipertimbangkan,
seperti : kualitas, harga, efektifitas distribusi produk. Pakar lainnya melihat
peiklanan sebagai sumber informasi para konsumen yang memungkinkan mereka
memilih di antara produk yang tersedia.
Dampak Ekonomi
dari Periklanan
1. Dampak terhadap produk
Kepercayaan
terhadap produk meningkat dan memperkuat daya beli konsumen sehingga pabriknya
harus memproduksi lebih banyak lagi untuk memenuhi selera konsumen. Selera ini
menyangkut jumlah dan variasi mutu.
2. Dampak terhadap Media
2. Dampak terhadap Media
Media
akan mendapat keuntungan , karena pengiklan (melaluibiro iklan) memesan ruang
dan waktu yang dimiliki oleh media untuk digunakan bagi penyebaran pesan
tentang produknya.
3. Dampak terhadap
Perusahaan.
Dengan
periklanan maka banyak orang mengenal nama pabrik, bagaimana cara bekerjanya,
kemajuan managemennya,
siapa sebenarnya menjadi otak dibalik kesuksesan, perkembangan perburuhan,
teknologi yang digunakan
4. Dampak terhadap para
pesaing
Dengan
adanya iklan suatu perusahaan akan mengakibatkan pabrik lain akan berusaha
memproduksi barang yang sejenis ataupun substitusi lainnya.
5. Dampak terhadap
Konsumen.
Konsumen
mempunyai pilihan yang lebih banyak dan bervariasi terhadap produk yang sama
maupun substitusi
6. Dampak terhadap Bisnis
dalam Masyarakat.
7. Iklan mengakibatkan terbentuknya suatu jaringan bisnis apakah itu jaringan bisnis baru maupun memperluas jaringan bisnis yang lama. Semuanya berdampak pada pemerataan pendapatan.
8. Dampak kepentingan Produksi Massal.
9. Dampak Terhadap Nilai suatu Produk
7. Iklan mengakibatkan terbentuknya suatu jaringan bisnis apakah itu jaringan bisnis baru maupun memperluas jaringan bisnis yang lama. Semuanya berdampak pada pemerataan pendapatan.
8. Dampak kepentingan Produksi Massal.
9. Dampak Terhadap Nilai suatu Produk
Periklanan
mempunyai dampak terhadap nilai suatu produk karena :
a. Periklanan dapat memperlihatkan pelbagai cara yang baru dalam penggunaan suatu produk tertentu.
b. Periklanan dapat menambah nilai yang lebih positip terhadap produk dan gengsi serta derajat konsumen kalau konsumen selalu memakai produk yang dianjurkan oleh iklan.
c. Menambah nilai ekonomi untuk barang maupun jasa tertentu dalam pandangan konsumen. Konsumen meletakkan barang/jasa tertentu tersebut menjadi suatu kebutuhan yang mendesak yang harus dipenuhi dalam suatu waktu tertentu.
a. Periklanan dapat memperlihatkan pelbagai cara yang baru dalam penggunaan suatu produk tertentu.
b. Periklanan dapat menambah nilai yang lebih positip terhadap produk dan gengsi serta derajat konsumen kalau konsumen selalu memakai produk yang dianjurkan oleh iklan.
c. Menambah nilai ekonomi untuk barang maupun jasa tertentu dalam pandangan konsumen. Konsumen meletakkan barang/jasa tertentu tersebut menjadi suatu kebutuhan yang mendesak yang harus dipenuhi dalam suatu waktu tertentu.
10. Dampak pada Harga.
Periklanan
juga berdampak pada harga barang/jasa. Karena periklanan menambah nilai suatu
produk maka dampak berikutnya adalah penambahan biaya iklan untuk produk itu
pada media.Dalam beberapa kasus ternyata pengiklan suatu produk biasanya lebih
murah daripada tidak mengiklankannya sama sekali. Namun demikian biaya iklan
tetap dibebankan pada harga suatu produk yang pada akhirnya ditanggung oleh
konsumen.
3. Sosial dan Periklanan
Peran periklanan dalam masyarakat bersifat
kontroversial dan sesekali menghasilkan upaya pengekangan atau pelarangan
periklanan produk atau kelompok tertentu. Kontroversi sengit berlangsung
menyangkut apakah periklanan tembakau dan alkohol sebaiknny dilarang. Keputusan
ini melibatkan ekonomi dan isu sosial yang sangat kompleks. Perusahaan
penyulingan alcohol seperti Seagram’s, dalam usahanya membela keputusan untuk
beriklan di televisi setelah beberapa dekade sebagai akibat pelarangan
periklanan industry minuman keras pada televisi dan radio, berjanji untuk tidak
beriklan selama prime time (waktu utama) dan jam lain ketika anak-anak paling
cenderung menonton televisi dan tidak menggunakan pesan-pesan atau simbol
khusus yang menarik bagi anak-anak.
Perusahaan ini juga berjanji untuk mendongkrak
“konsumsi yang bertanggungjawab”. Meskipun demikian, kelompok-kelompok anti
alcohol bertekad melawan iklan televisi minuman beralkohol. Mereka berpendapat
bahwa , berdasarkan bahaya sosial yang telah ditimbulkan oleh alcohol – bukan
hanya ribuan kematian yang disebabkan oleh berkendara dalam keadaan mabuk,
melainkan juga perilaku agresif seperti perkosaan, penyiksaan pasangan dan
anak, kebakaran, kerusakan properti lain – hal terakhir yang dibutuhkan Amerika
Serikat adalah pengingkatan iklan televisi yang mempromosikan untuk lebih
banyak meminum minuman keras.
Kritik terhadap
Periklanan
Periklan diklaim oleh para praktisi sebagai hal yang
paling berjasa atas hal baik dalam kehidupan dan dikritik para penentangnya
sebagai penyebab dari banyaknya hal yang buruk. Tulisan periklanan dituduh
menyerempet aturan bahasa (misalkan, memilih kata-kata atau menggunakan
pelafalan tata bahasa yang tak tepat untuk membuat penekanan), yang mendorong
khalayak untuk melakukan hal yang serupa. Satu kritik lain adalah bahwa
periklanan menyebabkan orang membeli produk atau jasa yang tidak mereka
butuhkan. Para pembela mengakui bahwa alasan seutuhnya untuk mengiklankan
produk atau jasa adalah membujuk para konsumen untuk membeli produk yang tepat.
Satu kritik umum lain terhadap periklanan adalah bahwa hal tersebut
melanggengkan penciptaan stereotype, proses kategorisasi individu-individu
dengan memperkirakan perilaku mereka berdasarkan keanggotaannya dalam satu
kelas atau kelompok tertentu. Masalahnya, kata para pengkritik, iklan
seringkali memotret seluruh kelompok dalam cara stereotype, misalnya
menunjukkan kaum wanita hanya sebagai pengurus rumah tangga atau orang lanjut
usia sebagai jompo. Stereotype dalam peiklanan ini dapat menguatkan pandangan
negative atau tak diinginkan oleh kelompok ini, dan dapat berkonstribusi pada
diskriminasi terhadap mereka.
Para pengiklan secara bertahap menyadari bahwa
tindakan stereotype tidak dapat diterima karena mengucilkan para konsumen
potensial. Lebih jauh lagi, dengan lebih realistik dalam menampilkan kaum
minoritas dan wanita, para pengiklan secara signifikan dapat memperluas segmen
pasar dan beragam produk mereka. Dalam mencari cara-cara untuk menjadikan iklan
tampak lebih realistik, beberapa pengiklan dan agen periklanan menggunakan
orang dalam kehidupan nyata daripada model atau actor professional.
4. Teknologi dan
Periklanan
Perkembangan teknologi memberi banyak peluang
penting bagi para pengiklan yang dapat memanfaatkan mereka untuk memuaskan
konsumen. Sebagai contoh, karena perubahan teknologi dalam berkomunikasi, para
pemasar sekarang dapat menjangkau massa secara lebih efisien melalui berbagai
media.
Internet dan Periklanan
Banyak perusahaan-perusahaan yang menciptakan iklan,
membeli iklan, menjual iklan, mengukur iklan, dan mengelola iklan. Bahkan
terdapat kelompok industri yang mempromosikan iklan internet. Lebih jauh lagi,
upaya-upaya pemasaran di web tidak lagi menjadi sesuatu yang eksperimental.
Banyak pemasar menjadikan periklanan web sebuah item dalam anggaran iklan
mereka di samping majalah, televisi, dan radio.
Internet adalah sebuah kenyataan yang tidak lagi
dapat diabaikan oleh para pengiklan dan pemasar. Penelitian oleh Departemen
Perdagangan AS mengungkapkan bahwa lalu lintas jaringan berlipat ganda setiap
seratus hari dan perdagangan elektronik akan mencapai $300 miliar pada tahun
2002. Pada tahun 1997, belanja iklan web mencapai $906,5 juta. Departemen
Perdagangan AS juga menemukan bahwa, sementara radio butuh 30 tahun untuk
meraih 50 juta khalayak, dan TV butuh 13 tahun, internet hanya 4 tahun. Pada
penghujung tahun 1997, 10 juta orang di AS dan Kanada telah memesan sesuatu
secara online, meningkat 4,7 juta hanya dalam 6 bulan.
Hasil jajak pendapat WebCencus yang dilaksanakan
selama satu minggu pada bulan januari 1998 menunjukkan bahwa periklanan
internet paling efektif jika sebagai pelengkap pengunaan media lain. Dari
mereka yang memberikan pendapat, 58,5 % berkata bahwa waktu yang dicurahkan
bagi internet adalah tambahan, bukannya pengganti, waktu yang dicurahkan bagi
media tradisional.
Referensi :
http://sennyferdianciu.blogspot.co.id/2011/11/bab-2-lingkungan-periklanan-ekonomi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar