1.1 Pengertian
dan Ruang Lingkup Perdagangan Internasional
Menurut Oxlay Summary,
pengertian ekonomi international dilihat dari dua segi, yaitu dari segi ilmiah
dan dari segi praktisnya.
1) Dari
segi ilmiah, pengertian ekonomi international adalah bagian atau cabang dari
ilmu ekonomi yang diterapkan pada kegiatan-kegiatan ekonomi antar negara atau
antar bangsa.
2) Dari
segi praktisnya, ekonomi international adalah meliputi seluruh kegiatan
perekonomian yang dilakukan antar bangsa, negara, maupun antara orang-orang
perorangan dari negara yang satu dengan negara yang lain.
Menurut Zaim Mukaffi,
SE.,M.Si, pengertian ekonomi international adalah sebagai
cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan
permasalahan ekonomi international (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan
dan keuangan atau moneter serta organisasi ekonomi (swasta maupun pemerintah)
dan kerja sama ekonomi antar negara.
Menurut Wikipedia.com,
pengertian ekonomi international adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat
saling ketergantungan antara negara di dunia, baik dari segi perdagangan
international maupun pasar kredit international.
Ruang
Lingkup Ekonomi International :
1) Teori
dan kebijakan perdagangan international
2) Teori
dan kebijakan keuangan atau moneter international
3) Organisasi
dan kerja sama ekonomi international
4) Perusahaan
international dan bisnis international
1.2 Perdagangan Antar
Negara & Ilmu Ekonomi Internasional
Perdagangan
internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara
individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi
salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan
internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan
ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan.
Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan
transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
•
Teori Perdagangan Internasional
Menurut
Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri,
perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut
antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang
dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota
barang impor.
Selain
itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata
uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.
•
Model Adam Smith
Model
Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu
negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu
memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain.
Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan
di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan
internasional.
1.3 Bidang
dan Sifat Kegiatan Perdagangan Internasional Perusahaan Multinasional
Perdagangan
internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja. Manfaatnya di
bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu
antara lain politik, sosial, dan pertahanan keamanan.
•
Di bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk
memenuhi kebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada
manusia yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan
negara, tidak ada negara yang bisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara
lain. Negara yang dahulu menutup diri dari perdagangan internasional, sekarang
sudah membuka pasarnya. Misalnya Rusia, China, dan Vietnam.
•
Perdagangan internasional juga memiliki fungsi sosial. Misalnya, ketika harga
bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk
dapat mengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga
berfungsi secara sosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat
pada krisis ekonomi. Akibat berantainya akan melanda ke semua negara. Pada era
globalisasi ini banyak muncul perusahaan multinasional. Perusahaan seperti ini
sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari beberapa negara. Misalnya, saham
telkomsel dimiliki oleh beberapa orang dari Indonesia dan Singapura. Perusahaan
multi nasional seperti ini dapat mempererat hubungan sosial antar bangsa. Di
dalamnya banyak orang dari berbagai negara saling bekerja sama. Maka terjadilah
persabatan di antara mereka.
•
Perdagangan internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan
antar negara bisa mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya,
hubungan politik juga bisa mempererat hubungan dagang.
•
Perdagangan internasional juga berfungsi untuk pertahanan keamanan. Misalnya,
suatu negara nonnuklir mau mengembangkan senjata nuklir. Negara ini dapat
ditekan dengan dikenai sanksi ekonomi. Artinya, negara lain tidak diperbolehkan
menjalin hubungan dagang dengan negara tersebut. Biasanya upaya seperti ini
harus dengan persetujuan PBB. Hal ini dilakukan demi terciptanya keamanan
dunia. Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan suatu negara.
Setiap negara tentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya.
Padahal, tidak semua negara mampu memproduksi senjata. Maka diperlukan impor
senjata. Untuk mencegah perdagangan barang-barang yang membahayakan, diperlukan
kerja sama internasional. Barang yang membahayakan tersebut misalnya senjata
gelap, obat-obatan terlarang, hewan langka, ternak yang membawa penyakit
menular, dsb. Untuk kepentingan inilah pemerintah semua negara memiliki bea
cukai. Instansi ini dibentuk pemerintah suatu negara untuk memeriksa
barang-barang dan bagasi ketika memasuki suatu negara.Pemeriksaan ini
diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah dibayar. Pemeriksaan juga untuk
mengecek barang-barang tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang atau
tidak. Cara yang digunakan dalam pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen
barang, menggunakan detektor barang berbahaya, atau menggunakan anjing
pelacak.
1.4 Masalah
yang Dibahas Dalam Perdagangan Internasional
Secara
spesifik, ilmu ekonomi internasional mengkaji teori perdagangan internasional,
kebijakan perdagangan internasional, pasar valuta asing dan neraca pembayaran
(balance of payment), serta ilmu makro ekonomi pada perekonomian terbuka. Teori
perdagangan internasional menganalisa dasar-dasar terjadinya perdagangan
internasional serta keuntungan yang diperolehnya. Kebijakan perdagangan
internasional membahas alasan-alasan serta pengaruh pembatasan perdagangan,
serta hal-hal yang menyangkut proteksionisme baru (new protectionism). Pasar
valuta asing merupakan kerangka kerja terjadinya pertukaran mata uang sebuah
negara dengan mata uang negara lain, sementara neraca pembayaran (balance of
payment) mengukur penerimaan total sebuah negara dari negara-negara lainnya di
dunia dan total pembayaran ke negara-negara lain tersebut. Ilmu makro ekonomi
negara terbuka membahas mekanisme penyesuaian dalam ketidaksesuaian neraca
pembayaran (defisit dan surplus) seperti halnya pengaruh saling ketergantungan
antarnegara di bawah sistem moneter internasional yang berbeda, serta pengaruhnya
terhadap kesejahteraan sebuah negara.
Teori
dan kebijakan perdagangan Internasional merupakan aspek mikro ekonomi ilmu
ekonomi internasional sebab berhubungan dengan masing-masing negara sebagai
individu yang diperlakukan sebagai unit tunggal, serta berhubungan dengan harga
relatif satu komoditas. Di lain pihak, karena neraca pembayaran berkaitan
dengan total penerimaan dan indeks harga umum, maka kedua hal ini menggambarkan
aspek makro ekonomi ilmu ekonomi internasional. Hal ini sering disebut sebagai
ilmu makro ekonomi perekonomian terbuka (open economy macroeconomics) atau
keuangan internasional (international finance).
Hubungan
ekonomi internasional berbeda dari hubungan ekonomi antarregional (yaitu
hubungan ekonomi di antara berbagai wilayah negara yang sama), sehingga
memerlukan peralatan analisis yang sedikit berbeda dan menganggap ekonomi
internasional sebagai bagian yang berbeda dari ilmu ekonomi. Artinya setiap
negara selalu menerapkan beberapa pembatasan (restriksi) terhadap arus barang,
jasa, serta berbagai macam faktor produksi yang akan melintasi batas
negaranya. Hal tersebut tidak dilakukan secara internal. Selain itu, arus
internasional sedikit banyak dipengaruhi oleh perbedaan bahasa, adat, serta
hukum yang berlaku di masing-masing negara. Selanjutnya, arus barang, jasa, dan
sumber daya secara internasional juga akan menimbulkan pembayaran dan
penerimaan dalam bentuk mata uang asing, yang nilainya selalu berubah sepanjang
waktu.
Masalah-Masalah Ekonomi
Internasional Saat Ini
1.
Meningkatnya Proteksionisme di Negara-Negara Maju
Menurut
teori perdagangan secara murni, kebijakan terbaik dalam perdagangan
internasional adalah perdagangan bebas. Di bawah kebijakan seperti itu, setiap
negara akan melakukan spesialisasi dalam memproduksi komoditas yang dapat
diproduksinya paling efisien. Selanjutnya, melalui pertukaran, setiap negara
akan memperoleh keuntungan(yaitu dapat mengkonsumsi lebih banyak barang dan
jasa yang mungkin tidak akan diperoleh jika tidak dilakukan perdagangan). Namun,
dalam dunia nyata, sebagian besar negara menerapkan pembatasan-pembatasan
terhadap arus bebas perdagangan tersebut. Meskipun jika dilihat dari sisi
kesejahteraan nasional, hal ini sering dibenarkan, namun pembatasan perdagangan
selalu disokong oleh segelintir produsen dan lebih banyak menguntungkan mereka,
dengan mengorbankan mayoritas konsumen yang tidak dapat berbuat apa-apa. Saat
ini, masalah-masalah tersebut semakin diperumit oleh kecenderungan
negara-negara di dunia untuk membentuk tiga blok perdagangan yaitu blok
perdagangan Amerika Utara (meliputi Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko), blok
perdagangan negara-negara Eropa,serta blok perdagangan negara-negara Asia yang
dipelopori oleh Jepang.
2.
Fluktuasi yang Terus Berlanjut dan Besarnya Ketidakseimbangan Kurs Valuta Asing
Kurs
valuta asing memperlihatkan ketidakstabilan atau fluktuasi yang terus berlanjut
serta ketidakseimbangan yang cukup besar dan menetap. Hal ini mengganggu pola
perdagangan internasional dan spesialisasi, serta menimbulkan ketidakstabilan
kondisi keuangan internasional. Timbulnya ketidakstabilan dan ketidakseimbangan
yang terus menerus dalam kurs valuta asing telah mendorong diperlukannya
reformasi sistem moneter internasional yang sedang berlangsung, bersamaan
dengan diperlukannya penetapan zona target fluktuasi beberapa mata uang utama
yang diperbolehkan, serta semakin meningkatnya keperluan koordinasi kebijakan
makroekonomi secara internasional di antara berbagai negara industri utama.
3.
Pengangguran Struktural yang Tinggi di Negara-negara Eropa
Di
negara-negara industri Eropa, tingkat pengangguran rata-rata berada di atas 10
persen selama beberapa dekade terakhir. Tingkat pengangguran ini bahkan
melebihi 12 persen pada tahun 1994, sementara di Amerika Serikat hanya 7
persen. Situasi ini diperburuk lagi oleh kenyataan bahwa setengah para
penganggur tersebut telah menganggur lebih dari setahun. Diyakini penyebab
masalah pengangguran struktural atau jangka panjang yang dihadapi negara-negara
Eropa sebagian besar diakibatkan oleh tunjangan sosial yang terlalu berlebihan
serta ketidakstabilan pasar tenaga kerja yang mengurangi minat masyarakat untuk
bekerja dan mengurangi penciptaan kerja. Akibat tingginya pengangguran ini,
negara-negara Eropa mengimpor lebih sedikit komoditas dibanding yang
seharusnya, dan cenderung membatasi perdagangan yang sia-sia melindungi
lapangan kerja. Dalam dunia kita yang saling tergantung saat ini, masalah
nasional atau regional seperti itu akan dengan cepat menjadi masalah
perdagangan dunia.
4.
Masalah Restrukturisasi yang Dihadapi Negara-negara Eropa Timur serta
Negara-negara Bekas Uni Soviet
Meskipun
telah mendapat kemajuan cukup besar dalam restrukturisasi bekas negara-negara
Eropa Timur dan bekas Uni Soviet yang memiliki sistem ekonomi terpusat, masih
tetap terdapat bahaya kembalinya perekonomian pada kondisi semula serta
timbulnya kekacauan ekonomi. Negara-negara ini membutuhkan begitu banyak
bantuan dari negara-negara Barat dalam bentuk modal dan teknologi untuk
membangun ekonomi pasar serta untuk mengintegrasikan mereka ke perekonomian
dunia. Jika dilihat dari sisi runtuhnya perdagangan tradisional yang melingkupi
mereka, negara-negara ini juga memerlukan akses yang bersifat liberal ke pasar
negara-negara Barat. Bantuan ini tidak saja dibenarkan dari segi-segi
kemanusiaan,namun juga dari sisi kepentingan jangka panjang negara-negara
Barat. Ilmu ekonomi internasional dapat membantu memahami lebih baik sifat dari
berbagai masalah ini serta membantu mengevaluasi usaha-usaha penyelesaian yang
sedang dilakukan atau diusulkan.
5.
Kemiskinan di Beberapa Negara Berkembang yang Paling Miskin
Meskipun
banyak negara berkembang khususnya Cina dan India telah menunjukkan pertumbuhan
yang sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir ini, masih banyak negara-negara
berkembang paling miskin, terutama kawasan negara Subsahara Afrika, tetap
menghadapi kemiskinan paling buruk, masalah utang luar negeri, stagnasi
ekonomi, serta semakin melebarnya jurang ketidakadilan standar hidup.
Kondisi-kondisi ini menimbulkan masalah serius bagi perekonomian dunia.Sistem
ekonomi internasional yang telah menyebarkan keuntungan/manfaat perdagangan
internasional dan spesialisasi secara merata tidak dapat dikatakan telah
berfungsi sempurna, apalagi disebut telah memberikan keadilan. Dunia yang dipenuhi
oleh jutaan orang yang kelaparan bukan saja tidak diterima di sisi etika, namun
juga akan sulit mewujudkan suatu dunia yang aman.Ilmu ekonomi internasional
akan membantu menjelaskan mengapa ketidaksamaan standar kehidupan antara
negara-negara yang kaya dan miskin di dunia begitu besar dan semakin melebar,
dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
1.5 Hubungan
Ilmu Perdagangan Internasional dengan Ilmu ekonomi Lain
Terdapat
banyak pengertian tentang ekonomi internasional dan bahkan studi ini sering
disamakan dengan perdagangan internasional atau bisnis internasional.
1)
Harry Waluya menjelaskan, pengertian ekonomi internasional sebagai aplikasi
dari ilmu ekonomi mikro dan ekonomi makro, selanjutnya dapat dilakukan suatu
penerapan teori yang khusus mempelajari masalah hubungan ekonomi antar suatu
negara dengan negara lainnya, yaitu dalam cabang ilmu ekonomi internasional
sebagai cabang ilmu ekonomi yang benar-benar telah diperas menjadi materi
tersendiri yang disebut Teori Murni Perdagangan Internasional (The Pure Theory
on International Trade).
2)
Nopirin mendefinisikan, ekonomi internasional seperti ilmu ekonomi biasa yang
mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna memenuhi kebutuhan manusia,
hanya saja problematikanya berada dalam lingkup internasional. Ilmu ekonomi
internasional berusaha mempelajari bagaimana hubungan ekonomi antar satu negara
dengan negara lain yang dapat berpengaruh pada alokasi sumber daya baik dikedua
negara maupun di negara yang lain. wujud hubungan ekonomi antar negara ini
dapat berupa perdagangan, investasi, pinjaman, bantuan serta kerja sama
internasional.
3)
Ingo Walter dan Kaj Areskoug mengatakan, bahwa “international economics has a
private aspect and a governmental, public policy aspect. And so the economic
“actors” we will be conserned with include both firms-and, occasionally, other
private institutions and individuals-and government agencies of various types.
They also include official international organizations that have assumed
certain supranational functions in the world economy.
4)
Sedangkan Stefan H Robbock dan Kenneth Simmonds mendefinisikan, ekonomi
internasional dalam konsep bisnis internasional yang didefinisikan “... as a
field of management training deals with the special features of business
activities that cross national boundaries. These activities may be movements of
goods, services, capital or personnel; transfer of technology, informations or
data; or even the supervision of employees.
Dari beberapa pengertian diatas kita bisa
mengambil kesimpulan bahwa “studi ekonomi internasional mempelajari tentang
hubungan ekonomi antar negara yang berkaitan dengan alokasi sumber daya yang
ada sebagai dampak langsungnya yang dijalankan melalui mekanisme perdagangan,
investasi dan kerjasama internasional”.
Selain itu, ekonomi internasional juga
berkaitan dengan kebijakan yang mengaturnya baik dalam negeri berupa kebijakan
ekonomi internasional dan kebijakan internasional seperti sistem moneter,
sistem pajak yang diatur dalam lembaga internasional seperti WTO dan IMF.
Dalam kaitannya dengan studi hubungan
internasional, studi ekonomi internasional memberikan gambaran tentang alasan
suatu negara melakukan hubungan perdagangan dan ekonomi dengan negara lain dan
bagaimana mereka melakukan hubungan tersebut.
Terdapat banyak sekali mekanisme, aturan dan
konflik yang terjadi dalam hubungan ekonomi ini, sehingga mempelajari ekonomi
internasional dalam studi hubungan internasional menjadi sangat penting untuk
menganalisa fenomena hubungan internasional mutakhir yang sedang terjadi saat
ini, dilihat dari sudut pandang ekonomi internasional.
Pentingnya ekonomi internasional dalam studi
hubungan internasional terutama pada mekanisme kerjasama internasional dalam
pembentukan sistem moneter, GATT sampai WTO, IMF dan MNC yang saat ini
mendomonasi dan menggeser peran negara dalam ekonomi internasional.
Panjang banget
BalasHapus